Bisnis pemasaran saat ini berkembang begitu pesat, ada banyak sekali metode pemasaran yang saat ini menjadi trend di masyarakat baik online maupun offline. Salah satu contoh bisnis online adalah dropship.
Sebagian orang mungkin sudah memahami apa itu dropship. Sebagian mengira bahwa dropship hampir sama dengan reseller. Padahal, keduanya memiliki metode penjualan yang berbdeda.
Dropship adalah sebuah metode jual beli online dimana penjual tidak melakukan stok barang ataupun pengiriman. Orang yang menjalankan sistem dropship disebut dengan istilah dropshipper.
Dalam sistem Dropship ini, seorang dropshipper akan menyediakan foto – foto barang dagangan supplier di toko online, website, ataupun media sosial sebagai tempat untuk berjualan. Jika pembeli memesan, maka seorang dropshipper cukup meneruskannya kepada supplier. Dengan memberikan data – data pembeli kepada supplier.
Keuntungan menjalankan bisnis dropship ini adalah dengan mendapatkan selisih antara harga beli produk dari supplier serta harga jual pada pembeli. Contohnya apabila supplier memasok harga sebesar Rp. 40.000,- maka penjual (dropshipper) menjualnya seharga Rp. 60.000 kepada pembeli. Maka selisih dari harga tersebut Rp. 20.000,- menjadi keuntungan penjual.
Baca Juga: Penjelasan Internet Marketing
Keuntungan lainnya adalah, seorang dropshipper tidak perlu menyetok barang dari supplier. Karena
hanya menjadi jembatan antara pembeli dan supplier. Sehingga tidak perlu repot – repot untuk memikirkan proses pengiriman barang.
Reseller berbeda lagi. Reseller adalah orang yang membeli produk dari supplier atau distributor dengan harga yang lebih murah untuk kemudian menjualnya lagi dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan keuntungan.
Seorang reseller perlu membeli dan stock barang. Sehingga seorang reseller memiliki barang tersebut terlebih dahulu, kemudian menjualnya kepada pembeli.
Begitu pula dengan reseller online, seorang reseller juga perlu memiliki produk orang lain terlebih dahulu kemudian menjualnya lagi dan mengurus semua proses, mulai dari stock barang hingga pengiriman.
Dropship dan reseller memiliki beberapa kesamaan, diantaranya adalah menjualkan produk dari supplier dan mendapatkan keuntungan dengan harga penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga awal.
Sedangkan perbedaanya yaitu seorang reseller perlu stock barang dan memiliki barang tersebut, sedangkan dropshipper tidak perlu.
Jadi, itulah pengertian, keuntungan dan perbedaan antara dropship dan reseller. Keduanya memiliki cara dan sistem yang berbeda meski memiliki beberapa kesamaan.
0komentar: